Mandi yuks






Kualitas hidup seseorang bisa di lihat bagaimana ia mandi pagi. Boleh gak saya mengatakan seperti itu?? Bolah boleh saja.

Pada musim dingin atau sekarang ini yang gak tentu, kadang hujan kadang panas. Ya setiap pagi hawa dingin menusuk tulang membuat ketika mau mansi itu ragu-ragu. Takut dengan air karena begitu dinginnya. Mandi pagi yang dingin buka semata-mata tentang seberapa kuat kita menahannya tetapi tentang kesadaran untuk mengerti sekaligus menerima bahwa dingin itu tak bisa ditolak begitu aja dan tubuh harus mengahadapinya. Kata ibu "dingin ?? Kamu bisa bikin air jadi panas kan?"


Sesederhana nasihat ibu tentang mandi pagi, rupanya ada tiga kategori manusia berdasarkan bagaimana menghadapi dan menyelesaikan masalah.


Pertama :  Mereka yang kuat dan ingin selalu tampak kuat. Tak peduli seberapa dingin air dan cuaca, mereka akan memaksakan tubuhnya untuk 'kuat' dihajar dingin. Kategori ini memiliki semangat dan determinasi yang luar byasa dalam menghadapi masalah hidupnya. Mereka akan pasang badan untuk mengahadapi semuanya--melawan semua rasa sakit dan bencana dalam hidup mereka. Tetapi kadang-kadang kategori ini lupa bahwa manusia adalah makhluk yang serba terbatas dan pada dasarnya lemah pada titik tertentu, yang terus menerus di hajar, mereka bisa sakit juga , kan?


Kedua : Mereka yang lemah dan ingin selalu lari dari masalah. Bagi mereka, dingin adalah masalah yang tak perlu dihadapi. Kalau bisa, mandilah sesiang mungkin agar tak terlalu dingin. Bila perlu tak usah mandi. Tetapi, sudah terbukti sejak jutaan tahun yang lalu, lari dari masalah hanya akan mengantarkan manusia pada masalah lainnya, kan? Kata ibu, Masalah harus di hadapi dan di selesaikan, "Mau mandi jam lima, jam enam, atau jam sebelas , airnya tetap dingin, kok. Mungkin cuma sedikit bedanya. Tiga jam menunda mandi, untuk perbedaan yang sedikit? yang benar saja! Lebih baik mandi segera mungkin dan kerjakan urusan yang lain!"


Ketiga : Mereka yang selalu beradaptasi, Kategori ini sadar betul bahwa manusia memiliki sisi kuat dan sisi lemah dalam dirinya. mereka tahu apa yang sanggup mereka tahan dan apa yang tak sanggup mereka tahan. Sebab dalam rasa sakitlah manusia dapata menemukan kekuatannya, mereka tidak memilih untuk 'pura-pura kuat' atau menjadi lemah dengan lari dari maslah. Mereka memilih untuk beradaptasi dengan hidup yang mereka hidupi dan hidup yang ingin mereka hidupkan. Ya, mereka menghadapi maslah , Bukan untuk menolak atau melawannya, tetapi bernegosiasi dengan dirinya sendiri untuk mencari kemungkinan-kemungkinan terbaik agar mereka bisa menyelesaikan-- atau paling tidak menguarangi. Dalam perkara mandi pagi, mereka pandai memerhatikan situasi. Jika kuat ya mandi. Jika tidak seperti kata ibu: kita bisa bikin air jadi panas , kan?


Maka, Berbahagialah orang bisa bernyanyi di kamr mansi. dan bagi mereka yang mandi saja masih cemberut, segeralah sadar! jika hidup terasa sulit. Paling tidak, mandilah dengan berbahagia.



0 komentar: