Arti Hidup

Mengatur kehidupan di perlukan demi tercapainya tujuan hidup karir, bisnis, keuangan atau apapun itu. Management hidup berperan penting untuk membuat Anda benar- benar berarti.

Arti hidup penting, tapi management hidup itu no. 1

Arti HIDUP itu apa?? Dan biasayanya kebanyakan orang tidak pernah memikirkannya! YA atau YA??. Nah, jika Anda memanagement hidup Anda dengan arti yang berbeda maka perasaan Anda juga ikut berbeda. Kalau perasaan Anda berbeda maka tindakan Anda pun akan berbeda. Jika tindakan Anda berbeda hasilnya juga berbeda. Dan jika hasilnya berbeda, maka nasibnya berbeda. Kalau nasibnya berbeda hidupnya pun berbeda.



Jadi , di sini setiap orang memepunyai definisi hidup yang berbeda-beda. Jika Anda beranggapan hidup itu penuh dengan perjuangan, maka kehidupan Anda selamanya hanya berjuang. Memangnya enak kalau berjuang terus dan Anda tidak menikamati hidup? Disini Anda hanya berjuang terus menerus. Mungkin tidak ada yang salah dalam hal ini. namun definisi Anda menggambarkan kehidupan Anda untuk sekarang dan untuk kedepannya.

Oleh karena itu berhati- hatilah terhadap definisi hidup tersebut. Anda memberikan arti hidup yang Anda inginkan. Dan jika Anda salah dalammemberikan arti hidup maka Mahagement nomor satu sudah Gagal Total. Yang paling pertama dalam mengatur hidup, Anda harus bisa memberikan arti hidup itu yang seperti apa dan hidup itu adalah ....  ( Anda bisa menjawabnya dengan jawaban Anda sendiri).

Jika Anda sudah memberikan arti salah dalam hidup Anda, maka emosi Anda akan salah. Kalau emosinya salah, maka tindakan akan salah. Kalau tindakan Anda salah, hasilnya salah. Kalau hasilnya salah, maka nasibnya salah. Dan jika nasibnya salah, maka hidup Anda akan salah.

Jadi di sini, Andalah yang menentukan hidup Anda akan seperti apa dan bagaimana. Jika Anda salah dalam memberikan arti, maka untuk kedepannya kehidupan Anda akan salah. Di sini, Anda juga yang menentukan definisi dari kehidupan Anda itu sendiri. Ini adalah langkah nomor satu dalam management hidup.

Satu kata saja

Cerita wawancara antara reporter dengan presiden bank ternama :

"Pak, apa rahasia sukses bapak??" tanya reporter

"Hanya dua kata"

"Apa itu , Pak?"

"Keputusan yang benar"

"Dan bagaimana Bapak bisa membuat keputusan yang benar?"

"Satu kata saja"

"Apa itu, Pak??"

"Pengalaman"

"Lalu, bagaimana Bapak bisa mendapat pengalaman?"

"Dua kata saja: Keputusan yang salah"

Dari tanya jawab reporter dengan presiden bank seakan menegaskan bahwa sebuah kegagalan bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan karena kegagalan demi kegagalan itulah yang nantinya, cepat atau lambat, akan mengantarkan kita menuju kesuksesan sejati

Karena itu, jika sekarang ini kita sedang terpuruk atau perjalanan kita seolah tak ada indahnya, janganlah menyerah. Dari kondisi gagal atau terpuruk itu, pasti ada pelajaran yang bisa kita ambil. Dan jika pelajaran - pelajaran itu dikumpulkan menjadi satu dan diterapkan dalam proses perjalan berikutnya, percayalah akhir yang didamba akan bisa terwujud.

Salam Hebat Manfaat

Aku baik-baik saja, Ibu

Ibu, disini aku telah menemukan keluargaku..
Keluarga kedua buatku setelah keluarga kita..
Disini aku punya banyak saudata dan saudari..
Walaupun mereka tidak segaris keturunan dengan Kita, tapi juga sangat berarti buatku..

Ibu, disini juga aku telah banyak belajar tentang Hidup dan Kehidupan..
Aku belajat , bahwa hidup itu tak semudah membalikan telapak tangan..
Bahwa hidup adalah masalah yang harus diselesaikan ..
Dan cara menyelesaikannya adalah membuat masalah lain..

Ibu, ternyata disini juga aku menemukan "Dia"..
Dari senyumannya bisa menentramkan hatiku..
Sorot matanya terpancar kelembutan..
Sungguh, aku melihat bayanganmu dalam dirinya..

Ibu, aku baik-baik saja disini..
Aku mohon jangan terlalu kau khawatirkan anakmu ini..
Doa restu dan harapanmu akan selalu mendampingiku...
Sampai saat nanti aku berhasil membahagiakanmu..

_Ya Tuhan, Hamba hanyalah manusia biasa, sekesil apapun rintangan yang kau berikan kepada hamba, jika tak mendapat RidhoMu, maka hamba tak punya daya sedikitpun untuk bisa melewati rintangan itu. Ya Tuhan, cukup ridhoi lah hambaMu ini.. Amin_

diambil dari catatan ahmad husain batubara



hidup itu indah

Sepenggal kisah luar biasa dari seorang supir taksi bersama seorang penumpangnya

Dikisahkan seorang sopir taksi menjemput penumpangnya. Dia tiba di alamat ang di tuju dan membunyikan klakson. Setelah menunggu sebentar, Dia kembali mengklakson. Karena ini adalah tumpangan terakhir, dia terpikir untuk pergi begitu saja. Tapi entah kenapa dia malah memarkirkan mobil taksi di taman terdekat dan berjalan menuju alamat tadi, lalau mengetuk pintu depannya. "Tunggu sebentar," terdengar suara lemah dari dalam rumah. Dia bisa mendengar sesuatu sedang ditarik sepanjang lantai.

Setelah beberapa lama tidak ada tanda apa pun, akhirnya pintu terbuka. tampak seorang ibu tua betubuh mungil yang kira-kira berusia 90 tahun. Tubuhnya berbalutkan baju print dress dan topi kotak. Penampilannya seperti karakter dalam sebuah film tahun '40-an. Di sisinya ada sebuah koper kecil berbahan nilon. Rumah itu tampak seperti bangunan yang tak pernah di tinggali selama bertahun-tahun. Semua perabotnya tertutup kain putih. Tidak terlihat jam dinding yang menggantung juga tidak ada barang pajangan di atas meja pajangan. Di pojokan tampak sebuah kardus besar berisi foto-foto dan barang pecah belah.

"Bisa tolong bantu bawakan koper saya ke dalam mobil?" tanyanya. Dia pun mengangkat koper itu ke dalam taksi, lalu kembali untuk membantunya berjalan. Sang ibu menerima uluran tangan dan mereka berjalan perlahan menuju pinggiran trotoar. Dia tak henti-hentinya berterimakasih atas kebaikan sopir. "tidak apa-apa, Bu" Jawab dia. "Saya berusaha memperlakukan penumpang saya seperti ibu saya."

"Oh, kamu memang anaka baik," kata ibu tadi. ketika mereka sudah ebrada di dalam taksi, ibu itu memberikan secarik kertas yang berisi alamat dan bertanya, "bisakah kamu lewat pusat kota?"

'Tapi itu bukan jalur terdekat," jawab sopir dengan cepat."Oh tidak apa-apa kok," katanya. "Saya sedang tidak terburu-buru. saya akan menuju ke panti jompo."

Sopir melirik ke belakang lewat kaca spion. Mata ibu itu berkaca-kaca. " Saya tak punya keluarga lagi," katanya dengan suara pelan." Dokter bilang waktu saya tidak lama lagi." Sopir pun langsung mematikan argo."Mau lewat rute yang mana?" tanya sopir


Dua jam berikutnya mereka menyusuri jalanan pusat kota. Ibu itu menunjukan bangunan tempatnya dulu bekerja sebagai operator lift. Lalu mereka melewati perumahan yang pernah di tinggali dengan suaminya ketika masih pengantin baru. Ibu tadi meminta sopir meminggirkan taksi di depan sebuah gudang furnitur yang dulu menjadi ruangan dansa tempatnya pernah berdansa sewaktu masih muda. Kadang ibu meminta sopir untuk bergerak lambat di depan sebuah bangunan tertentu atau di sudut jalan. Ibu duduk terdiam memandang di kegelapan.


Ketika matahari mulai terlihat semakin ke barat, ibu itu tiba-tiba berkata, "saya lelah. Ayo kita pergi sekarang." Mereka pun berkendara dalam diam menuju alamat yang di berikannya. Tempat tujuannya bebangunan rendah seperti sebuah rumah penyembuhan, dengan jalan mobil di depan serambi bertiang.

dua petugas keluar menghampiri taksi begitu sopir memakirkan mobil. Mereka terlihat sangat perhatian, mengawasi setiap gerakan ibu. Sopir membuka pintu bagasi dan membawa koper kecilnya ke depan pintu. ibu itu sudah duduk di sebuah kursi roda, " Berapa ongkosnya?" tanyanya kepada sopir.

"Tidak usah ," jawab sopir. "tapi kamu kan perlu cari nafkah."katanya lagi. " Masih ada penumpang lain." balas sopir tadi. Setelah itu sopir langsung membungkuk dan memeluknya. ibu itu balas memeluk sopir dengan erat. "Kau sudah memberi sedikit kebahagiaan pada wanita tua ini." katanya. "terimakasih ya"

Sopir menggenggam tanganya dan berjalan menuju taksi. Di belakang sebuah pintu tertutup rapat. itulah suara tertutupnya sebuah kehidupan. Setelah itu sopir tadi tidak mengambil penumpang lagi. Sopir hanya berputar-putar tanpa arah. Sisa hari itu, sopir hanya terdiam membisu. Bagaimana seandainya wanita itu mendapat seorang sopir taksi yang pemarah atau yang tidak sabaran untuk mengakhiri jam kerjanya? bagaimana jika sopir menolak permintaanya atau hanya sekali mengklakson lalu pergi begitu saja? Semua kejadian itu membuat sopir merenung bahwa selama hidup. Sopir belum pernah melakukan sesuatu yang lebih penting dari ini.

Kita sering kali di kondisikan untuk berfikir bahwa kehidupan kita berputar di seputar momen-momen penting. Tapi kadang momen-momen penting itu membuat kita tidak memperhatikan hal-hal terindah yang sering di abaikan oleh kebanyakan orang. Mari kita mulai meluangkan waktu sejenak lebih memperhatikan apa yang menghampiri hidup kita karena mungkin saja hal itu menjadi kejadian terindah dalam hidup kita..

Ujung yang runcing

Di sebuah desa, ada pemuda yang memiliki rasa ingin tahu yang besar. Sudah hampir setahun ini belajar pada seorang guru yang paling bijaksana didesanya. Ada sebuah pertanyaan yang menggugah minatnya untuk ditanyakan kepada sang guru.

Suatu hari kesempatan itu tiba dan tidak di sia-siakan oleh pemuda tersebut. Sang guru sedang beristirahat di depan rumah sambil duduk santai.

Sebelum menyakan pertanyaan tersebut, si pemuda meminta izin,"maafkan saya , Guru. Apakah saat ini Guru sedang sibuk?"

"Sesibuk apapun , Guru selalu menyediakan waktu untuk murid-mudridku. Apa yang ingin kamu tanyakan anakku?" tanya sang guru mempersilahkan pemuda duduk di sebelahnya.

Setelah duduk, si pemuda langsung mengungkapkan isi hatinya," Guru, saya memang ingin bertanya satu hal yang sudah lama terpendam dalam benak saya"

"katakan saja"

"Guru, apakah kunci kesuksesan? saya belajar dari guru selama ini, tentunya ingin sukses di kehidupan ini."

Sejenak guru mengamati muridnya itu sebelum menjawab:" Pertanyaan yang baik. Setiap orang tentu ingin sukses. Pertanyaanya: Apakah sukses itu?"

Tanpa menunggu jawabn dari muridnya, sang guru melanjutkan:"Sukses adalah sebutan dari hasil akhir, sesuai dengan yang ditargetkan. Sebaliknya dengan gagal adalah sebutan dari hasil akhir yang tidak sesuai dengan target. Nah pa targetmu, tentukan terlebih dahulu, Setelah itu, ada 3 hal penting yang harus kau lakukan dalam perjalanan mengejar target tadi."

Dengan mata berbinar, Si pemuda tadi berkata," Apa sajakah itu, Guru?"

"jika kau lebih rajin, belajar-bertanya-dan berbuat, dibanding orang lain maka 50 persen jaminan kesuksesan sudah ditanganmu" si pemuda mencatat baik-baik jawaban sang duru di pikirannya.

'yang kedua jika kau bisa bersikap jauh lebih jujur dari pada orang lain, kau akan mendapatkan lagi 20 persen tambahan jaminan kesuksesan."

Si pemuda penuh semangat bertanya,"Lalu sisanya yang 30 persen , Guru??"

Sang guru mengacungkan sebuah pensil di hadapan di pemuda." Sisanya bisa kau temukan di sini" Si murid mengamati pensil dan berkata"Ada apa dengan pensil itu?"

Tanpa menjawab pertanyaan muridnya, sang guru menyentuhkan bagian ujung pensil tumpul ke lengan si pemuda. Si pemuda diam tak mengerti. tiba-tiba sang guru membalikan pensil dan ujung runcingnya di tusukan ke lengan si pemuda yang langsung terlonjak kaget sambil berseru kesakitan.

Sambil tersenyum sang guru menjelaskan "ujung yang runcing di sebut Fokus. Maka arahkan segenap pikiran dan tindakan sasaran yang besar dan benar dan 30 persen sisa jaminan kesuksesan akan kau peroleh jika kamu bersungguh-sungguh fokus melakukannya."

Tidak ada sukses yang instan. Pasti ada faktor - faktor pendukung yang harus kita siapkan. Sukses perlu proses belajar dan berjuang. Saat kita menetapkan target, lebih rajin, jujur dan fokus, bukan berarti sukses langsung terhidang di "piring perak" di hadapan kita. Semua perlu proses waktu menuju kesitu. Terukan berjuang! Nikamati prosesnya, agar sukses yang di da[at lebih bermakna.


ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter @dr_want


Sandal sebelah

Seorang bapak tua hendak berpergian menggunakan kereta. Namun karena terburu-buru, ketika naik, sebelah sandalnya tersangkut di pintu dan jatuh ke rel. Ia hendak mengambilnya namun kereta terlanjur berjalan dan tak mungkin memintanya untuk berhenti. Sesaat kemudian, ia malah melakukan sesuatu yang tidak lazim. Si bapak tua dengan tenang melepas sepatu sebelahnya, lalu melemparkannya ke luar tak jauh dari sepatu tadi jatuh.

Kebetulan semua kejadian itu di perhatikan oleh seorang pemuda yang duduk di dalam kereta. Karena merasa penasaran , pemuda itu hendak bertanya langsung pada si bapak tua. Begitu bapak tua itu melewati tempak duduknya, si pemuda menyapanya ramah. "Pak, saya tadi sempat memperhatikan apa yg bapak lakukan. Boleh saya bertanya sesuatu?"

"Silahkan, Nak Apa yang ingin kau tanyakan?" ujar si bapak tua.

"Begini, Pak, Tadi Bapak sudah kehilangan satu sandal, lalu kenapa Bapak juga melemparkan sandal Bapak yang lain. Dengan begitu , bukankah Bapak sekarang tak punya alas kaki."

Si Bapak tua itu melihat pemuda itu sambil tersenyum, lalu menjawab dengan ramah, " Nak , seperti yang sudah kamu lihat tadi, saya sudah kehilangan satu sandal. Sandal yang terjatuh tadi mungkin akan di temukan oleh seseorang dan bisa saja dia itu orang yang tak berpunya. tapi apakah sandal yang cuma sebelah itu ada gunanya buatnya? Tidak kan? Sementara saya sendiri, apakah sepatu yang masih melekat di kaki saya tadi juga masih bermanfaat bagi saya ? tidak juga kan?. 

Jika saya melemparkan sepatu sebelahnya lagi, kemungkinan besar orang yang tadi menemukan sepatu saya akan menemukan pasangannya. Dengan begitu, septu itu bisa kembali berfungsi sebagaimana mestinya. Karena itulah saya melemparkan sepatu sebelah lagi supaya orang yang menemukannya bisa memanfaatkannya dengan baik."

Sepanjang masa hidup, kita hampir pasti akan merasakan suatu kehilangan. Entah itu berupa materi atau orang terkasih kita. Dan bagi kita kehilangan itu awalnya terlihat tidak adil. tapi jika kita renungkan lebih jauh lagi, kehilangan itu sejatinya terjadi agar ada perubahan positif dan berarti dalam hidup kita.

Berkeras mempertahankan apa yang kita miliki tidak membuat kita atau dunia di sekitar kita menjadi lebih baik. Tapi memberikan dengan ketulusan hati dapat membantu banyak orang dan membuat mereka bahagia.