Jejak Langkah sekolahku

Hari ini tanggal 2 Mei 2013 yang katanya Hari Pendidikan Nasional. Pada umumnya pengucapan tersebut ikut-ikutan dengan yang lain dalam negeri Indonesia ini. Menurutku hari kamis yang monoton yang tiap berangkat pagi pulang entah (gak pasti bro). Pendidikan di Indonesia tercoreng dengan sebuah system Politik bukan lagi system kedekatan emosional. Berbeda memandang sudut BELAJAR itu dengan hanya pekerjaan yang di lakukan di sekolah dan tugas di kerjakan di rumah.  
SD Muhammadiyah Jogodayoh

Syukur yang selalu bisa aku lakukan sehingga pada kesempatan ini bisa melalui proses panjang yang di sebut dengan sekolah Formal 9 tahun. Di mulai dengan pendidikan TK ABA yang ada di selatan rumah ku tinggal. yang sekarang mau tak urusi untuk meningkatkan mutu TK ABA yang ada di kecamatan. Di lanjutkan dengan pendidikan ku di SD Muhammadiyah Jogodayoh. SD pilihanku yang aku pilih dari 2 SD yang ada di desaku. Dengan mendapat nomor induk 262. So dalam pikiranku sekarang melayang bahwa dulu waktu aku masuk SD baru 200an orang yang jadi murid. Pilihanku dulu memang tepat SDku sekarang menjadi SD yang luar byasa dan aku sedikit tahu kenapa SD itu didirikan (info dari simbah-simbah dewan sekolah yang sekarang jadi teman diskusi). Perjalanan SD 6 tahun yang luar byasa. Masih ingat wali kelas 1 : Bu partini, Wali kelas 2 : Bu Ana Daljinah, Wali kelas 3 & 4 : Bu wiwik Nafiati , Wali kelas 5 Pak Ikhsan, dan wali kelas 6 Bu haryati dan semua nya masih hidup dan kadang bertemu untuk diskusi permasalahan Umat.
Teman STM
Lulus dari SD aku berkeinginan untuk masuk SMP faforit yaitu SMP N 1 Bantul yang dahulu di kenal dengan anak - anak pinter dan kaya. Padahal aku?? siapa aku?? anak buruh petani yang orang tua Bapak lulusan SMP dan Ibu lulusan SD. Itu bukan halangan bagi ku untuk masuk ke SMP N 1 Bantul. Masih ingat dulu pendaftaran di antar oleh ibuku dengan mengayuh sepeda dan di imingi suruh masuk SMP N 1 Pandak tetapi tekad ku pengen masuk SMP N 1 Bantul. Pada tes masuk aku berangkat pagi benar jam 6 ku kayuh sepeda hadiah dari simbahku pada TK dulu. Di tengah perjalanan aku lupa tak membawa pensil 2B. Yaa pulang lagi ambil dan berangkat lagi. melihat teman-teman yang lain di antar dan aku sendiri mandiri untuk kemauan ku sendiri.Teringat pesan bapak," kamu pintar ya buat kamu bukan buat bapak, ibu atau siapapun". Aku jalani SMP 3 tahun lancar tanpa ada tinggal kelas. Karena kalau tinggal kelas ya Out. Tahun 2006 aku lulus dengan tragedi Gempa 27 Mei yang kesempatan itu masih di beri selamat. Gempa yang membuat rumah hancur semua berbekas pondasi saja. Pengumuman kelulusan pun sudah keluar Alhamdulillah dapat nilai 26,33 dengan 3 mata pelajaran Matematika , Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dengan nilai tersebut aku berani untuk daftar di sekolah faforit lagi yaitu STM Pembangunan Yogyakarta (STEMBAYO) atau SMK N 2 Depok Sleman , Sekolah 4 Tahun yang di Indonesia hanya ada 8 sekolah. Agak berfikir keras pada waktu itu. Gak punya rumah, Anak buruh tani, dan kondisi keuangan gak stabil mau sekolah yang jaraknya 25Km. Tuhan Maha Segalanya. Lolos masuk di Teknik Elektronika Audio Video dengan nomor urut 27. Perjuangan tidak selesai begitu saja. 1 tahun sekolah dengan pergi subuh pulang magrib, nyampek rumah sudah capek masih ngerjain tugas. Kelas 2 Alhamdulillah ada rejeki untuk membeli motor Grand AB 3821 FK dari tetangga yang lagi butuh uang. Motor yang menemaniku berjuang mencapai duia sekarang. Kelas2 kelas 3 berlalu masuk di kelas 4 ini harus melaksanakan PKL (Praktik Kerja Industri). Mengajukan ke UGM seru juga. Alhamdulillah di ijinkan 4 bulan PKL di FIB UGM. Hampir selesai PKL ada lowongan ke jakarta untuk magang di PT PANORAMA TIMUR JAYA.
Stasiun Radio Pantai Surabaya 
Nekat dan ikut ke jakarta untuk tes masuk itu. Alhamdullillah lolos juga. Perjalanan panjang Magang yang berkesan semua mandiri tanpa ada tangan Orang tua memang super sekali. Pengalaman naik Tanggo yang ada di Pelabuhan tanjung priuk, Maintence perusahaan bursa asing, SROP surabaya, ATKP, dan lain lain semua terekam dalam jejak langkah proses kedewasaan ini. Berakhir dengan wisuda dan aku rangking 2 dari bawah. :) .



itu perjalanan sekolah ku atau WAJAR (wajib belajar ) 9 tahun program pemerintah. hahahaha....
banyak suka duka yang menjadikan ku Arif Indra Wanta yang sekarang. Bukan lagi anak kecil yang minta orang tua. Jadilah dirimu sendiri, Ubahlah duniamu dengan keputusanmu. Selamat Milad Ki Hadjar Dewantara ..

terimakasih