layang-layang



Aku tuliskan tentang sore itu , ketika anak kecil berlari mendekati ayahnya dan menarik lengannya sambil bilang, "yah, aku mau layangan itu"


"tentu saja," jawab Ayah, "Ayah akan membelikannya untukmu."


Anak itu tersenyum bahagia. Ada binar dalam matanya.


"Kamu bisa menerbangkan layang-layang?"


Tiba-tiba pertanyaan Ayah yang memberinya alasan untuk tak terlalu bahagia. Anak itu menggelengkan kepala,"Tidak". Jawabnya pendek.


"Kalau begitu, Ayah juga akan memeberikanmu angin, Ayah akan mengajakmu ke sawah, ke lapangan , atau ke atas atap rumah. Ayah akan mengajarkanmu menerbangkan layang-layang: Kita akan memegang benangnya bersama-sama dan melihat layang-layang kita terbang jauh di angkasa!"


Seketika, bukan hanya kebahagian yang meledak dalam hati anak itu, tapi cinta!


... dan Ayah tetap tersenyum dalam matanya.


Demikian nasihat Ayah kepada anak itu, hanya sederhana, Katanya :


Jangan bercita - cita membelikan rumah untuk istrimu, bercita - citalah untuk tinggal bersama dan hidup bahagia dengannya: Selama=lamanya.

Jangan berdoa ingin memberikan kendaraan mewah untuk anak-anakmu kelak, berdoalah agar kalian bisa pergi bersama-sama, bertamasya atau berbelanja dengan bahagia.

Jangan bermimpi ingin memberangkatkan orangtuamu naik haji, bekerjalah sungguh-sungguh dan berangkatlah kalian bersama-sama untuk berbahagia bisa bersujud di rumah Tuhan sebagai keluarga

Jangan berharap ingin masuk surga agar kelak bisa bahagia. Masuklah surgamu hari ini dengan bersyukur dan berbahagia



Terimakasih untuk sore itu..

0 komentar: