Perkataan Langit

Rutinitas sore kemarin seperti byasa, jam 4 sidik jari untuk memenuhi satu hari full kerja, Nguli lebih tepatnya. Menuju ke persinggahan atau biasa para manusia bilang rumah. Jalan demi jalan saya lalui dengan jalur yang sama. Lalu lalang motor mobil, kendaraan umum padat. Itulah suasana Jogja jam 4 sore dan seterusnya. Begitu sampai di rumah langsung berubah, ganti baju kantor dengan kaos dan siap-siap berangkat ke lapangan deket rumah untuk lari dan sekedar main bola.

lari, lari, lari (lari, lari, lari)
kita kan berlari
dengan tendangan halilintar dia cetal gol
yah sekelumit bait nyanyian captain tsubaza. Permainan berjalan dengan seru dan candaan khas sepak bola.
Tak berasa keringat menetes banyak banget. Adzan berkumandang , ku sudahi permainan bola dengan kawan-kawan. Aku masih pendinginan dengan badan pegel-pegel karena tidak pernah olah raga. Sendiri di lapangan luas penuh rumput. Aku melihat barat , sang senja lama-lama tenggelam. Begitu indah Sang Pencipta menciptakan senja dan itu lebih indah jika ........??? gak sah di lanjutkan. Petang datang dan munculah bulan dan bintang. Malam yang indah , banyak bintang dan banyak ilmu yang aku dapat dengan kejadian tersebut.
Bermain bersama kawan lama dan baru itu menyenangkan, Senja yang termakan petang (kita juga akan memenuhi ajal), Malam, bulan dan Bintang aku maknai dengan hitam langit dan putih bintang. Begitu banyak kemungkaran masih banyak hal baik yang ada pada manusia itu. Subhanallah..
terimakasih Tuhan.

0 komentar: