Seekor Burung Pipit

Alkisah Suatu malam udara terasa dingin. Seekor burung pipit sudah melewati dua malam di tempat terbuka dan hanya berlindung di pepohonan yang jarang daunnya. Karena si pipit merasa tidak mampu bertahan di malam ketiga, maka pergilah ia mencari tempat berlindung yang lebih baik.

Tapi saat terbang, tubuhnya semakin kedinginan, hingga sayap-sayap kecilnya terasa membeku dan akhirnya si pipit terjatuh d permukaan tanah. Begitu terbaring di atas tanah dalam keadaan membeku si pipit sadar akhir hidupnya sudah kian mendekat. Si pipit berharap kematian cepat menjemputnya.

Namun tiba tiba dalam kondisi setengah sadar ia merasa tubuhnya terbungkus sesuatu yang hangat. Setelah sadar si pipit baru tahu sesuatu yang menghangatkan tubuhnya itu ternyata berasal dari seekor sapai yang baik hati. Si sapi telah menjatuhkan setumpuk endapan kontoran di selurh badan si pipit.

Kehangatan endapan itu memberikan nafas kehidupan baru bagi si pipit dan perasaan nyaman itu membuat si pipit merasa sangat bahagia. Karena itu, mulailah si pipit bersenandung. Tanpa di sadari, seekor kucing yang sedang lewat mendengar suara siulan si pipit. Dicarilah sumber suara itu yang berasal dari timbunan kotoran. Dengan perlahan, si kucing mengorek-korek timbunan itu hingga menemukan si pipit kecil, lalu memakannya..

Dari kisah dia atas, kita bisa mengambil pesan moral yang bisa di terapkan dalam kehidupan kita masing-masing :
1. Jika seseorang menyakiti kita sengaja ataupun tidak, belum tentu mereka itu adalah musuh kita.
2. Jika seseoarang beruasaha membantu kita, belum tentu juga mereka itu adalah teman kita.
3. Tidak perlu menyatakan rasa bahagia secara berlebihan, karena masih banyak "bahaya" yang mengintai kita.


0 komentar: