Belalang Sawah

Hidup di desa yang masih banyak sawah itu indah banget.Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari setiap waktu. Seperti halnya kisah di bawah ini. 

Seekor belalang yang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira dia melompat-lompat menikmati kebebasannya.


Sadari bahwa kehidupan kita akan lebih baik kalau hidup di jalani dengan 'cara hidup" pilihan kita sendiri. Bukannya cara hidup seperti yang di pilihkan orag lain untuk diri kita! Ingat, perkara biasa bila kita tidak di percaya/ di ejek orang lain, tapi menjadi binasa jikat kita tidak percaya pada diri sendiri dan bahkan merendahkan diri hingga menjadi pribadi yang terpurul
Sadari bahwa kehidupan kita akan lebih baik kalau hidup di jalani dengan 'cara hidup" pilihan kita sendiri. Bukannya cara hidup seperti yang di pilihkan orag lain untuk diri kita! Ingat, perkara biasa bila kita tidak di percaya/ di ejek orang lain, tapi menjadi binasa jikat kita tidak percaya pada diri sendiri dan bahkan merendahkan diri hingga menjadi pribadi yang terpurul


Kemudian, dia bertemu dengan belalang lain. Dia keheranan melihat belalang lain yang bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Karena penasaran, dihampirilah belelang itu dan bertanya padanya," Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan jauh padahal kita sama-sama belalang?"

Belalang yang ditanya pun menjawabnya," di manakah kau selama ini tinggal? karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan."

Saat itulah belalang yang bertanya tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang selama ini membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Kehidupan kita sering kali merefleksikan kisah belalang ini. Betapa kita gemar membiarkan hal-hal negatif (sperti trauma masa lalu, kegagalan, hinaan, ejekan, dll) membuat kita terkurung dalam kotak yang membatasi semua potensi kita. Akinbatnya KEKUATAN TERBAIK kita tidak pernah muncul dan perlahan tapi terlupakan.

0 komentar: