Mengelola Uang



kemarin sore tepatnya tgl 16 Januari 2012 smsan sama temen, Eh di bilang boros n mbok ya uangnya di tabung buat masa depan, ya tak jawab saja, uang ku dah tak sodahkohkan j n urusan cukup ntar juga Tuhan yang kasih, i believe..

dari percakapan itu aku ingin menjelaskan bahwa Mengelola Uang bukan hanya tentang berapa tabungan Anda. Bukan juga tentang apakah tabungan Anda cukup untuk bertahan hidup 10 tahun bila Anda tak bekerja. Mengelola keuangan itu, menurut saya, berkaitan dengan pandangan hidup seseorang.
Bagi seorang yang beriman, mengelola keuangan itu berkaitan dengan keselamatan kehidupan di dunia dan juga kehidupan di akhirat.  Uang menjadi hamba sahayanya, bukan sebaliknya ia menjadi hamba uang.
Dari para profesional dan pebisnis sukses beriman saya banyak belajar tentang bagaimana mengelola keuangan.  Mereka mengalokasikan uangnya untuk tiga keperluan: Akhirat, Masa Depan dan Masa Kini. Urutan itu menunjukkan prioritas, jangan dibalik mengelola keuangan untuk kepentingan Masa Kini, Masa Depan dan Akhirat. Ketahuilah kehidupan akhirat jauh lebih penting dari kehidupan dunia.
Setiap penghasilan yang kita peroleh gunakan untuk keperluan akhirat; keluarkanlah untuk zakat dan infak sedekah. Sahabat saya, melakukannya dengan cara memberi makan setiap hari kepada orang-orang miskin yang tinggal di sekitar rumahnya. Rata-rata ia memberi makan kepada 40 keluarga miskin setiap harinya. Ajaibnya, setelah ia rutin melakukan kebiasaan memberi makan, rezekinya semakin berlimpah dan order mengalir tiada henti.
Mungkin otak rasional Anda akan bertanya, “Bagaimana mungkin saya keluarkan uang untuk sedekah lha wong kehidupan saya saja pas-pasan.” Ini memang masalah keimanan yang tidak semuanya bisa dijelaskan dengan akal manusia. Sama halnya kita tidak bisa menjelasan mengapa sholat di Masjidil Haram pahalanya 100 ribu kali lipat, sholat di Masjid Nabawi Madinah 1.000 kali lipat dibandingkan dengan sholat di masjid termegah sekalipun di belahan dunia lain.
Kedua, alokasikan penghasilan untuk masa depan kita. Bila sudah terkumpul dengan jumlah memadai gunakan untuk modal usaha. Karena kehidupan yang paling nyaman dalam urusan finansial adalah ketika passive income kita lebih besar dari kebutuhan atau setidaknya mampu memenuhi semua kebutuhan kita. Dana untuk masa depan kita itu diinvestasikan bukan ditabung.
Ketiga, alokasikan penghasilan yang kita peroleh untuk keperluan hari ini. Hiduplah sederhana dan jangan kedepankan gengsi. Percuma kehidupan kita saat ini terlihat “wah” tetapi sebenanya rapuh secara finansial karena tak ada dana yang diinvestasikan untuk masa depan. Amatlah sia-sia bila kehidupan saat ini kita terlihat sukses tapi di akhirat tidak bisa tinggal di tempat yang terhormat.
Targetkan bahwa dalam jangka waktu tertentu keperluan sehari-hari kita akan dipenuhi dari passive income. Dan itu bisa terjadi bila kita mengelola uangnya dengan urutan untuk keperluan akhirat, masa depan dan masa kini. Tidak percaya? Coba dulu dong…

gabung di lembaga kamInspirator Pelajar Mandiri

lihat semangat mereka



Setiap pagi saya melewati pasar tradisional yang sering di sebut d masyarakat dengan pasar _____ terletak di wilayah yogyakarta ini.. yang setiap pagi lalu lalang mobil motor belanjaan. Kegiatan jual beli yang senantiasa memutarkan uang yang membuat indonesia maju perdagangan. 
Tiap pagi melihat sesosok orang tua yang berjualan gorengan, nasi bungkus, tiwul dll di pingir jalan. Semangat yang luar biasa tercurah dari senyum mereka untuk mencari penghidupan yang layak. Yang tiap pagi harus bangun pagi dan jalan dari tempat tinggal ke tujuan. Hujan pun tak jadi arang melintang bagi mereka. Tetap gigih dengan gendongannya di punggung. hmmm... Luar biasa semngat itu.. Apakah kita hanya diam , malas-malasan belajar bekerja atau cuma mengeluh dengan tugas dosen atau dengan uang jajan yang kurang.
tidak selamanya kita harus melihat atau meminta nasihat dan masukan dari orang ternama supaya diri kita bisa terus semangat memperbaiki diri. Namun ternyata ada cara lain, yaitu dengan melihat orang lain yang serba kekurangan, namun tetap bersemangat untuk berjuang menjalani hidup adalah guru nyata di alam semesta yang bisa menjadi pelecut gairah menatap masa depan.
Nah, jika Anda sedang down, coba tengok ayah Anda yang giat bekerja demi Anda. IIbu yang rela bangun di pagi hari sebelum ayah bangun, dan tidur setelah sang ayah memejamkan mata. Adik Kaka yang ingin bermain bersama Anda karena rindu dengan peluk dan sayang orang tuanya. Tetangga Anda yang pontang-panting mencari nafkah demi keluarganya. Semangat mereka bisa menjadi contoh nyata dalam hidup kita tentang pentingnya usaha yang tak kenal menyerah.
Karena selama kita masih hidup, kosakata “menyerah” tidak pernah ada.
Ingatlah semangat mereka.




Salam inspirasi

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @ayip_sourire

Berubah atau jadi Rongsokan

1.  Hidup artinya berubah, berubah artinya menjadi dewasa, yang artinya membentuk diri tiada akhir (Henry Bergson)
Awal 2012 ini yang sudah berjalan 3 hari. Apa yang sudah Anda lakukan???. jika belum melakukan apapun coba duduk renungkan apa yang sudah berubah di tahun 2011 awal dulu sampai hari ini. Apa perubahan yang sudah di lakukan??


Bila kehidupan sama atau malah tidak berubah waspadalah. Itu pertanda Anda tidak berubah dan bertumbuh. Ingatlah, setiap yang tidak berubah pada hakikatnya sudah menjadi barang rongsokan yang tidak laku.


Seperti halnya dulu ketika Anda mengenal pager, sebuah alat komunikasi satu arah khusus untuk menerima pesan secara mobile. Pager pernah sangat populer. Tapi sekarang produk itu sudah tak ada, sudah menjadi barang rongsokan, perannya sudah digantikan oleh hand phone yang bisa menjalin komunikasi mobile dua arah.


2. Hidup paling berat saat kita tidak memiliki beban apa-apa yang perlu kita pikul (Paul C. Mason)

Banyak orang yang menghindar ketika ada tantangan baru. Mereka takut beban hidupnya bertambah bila mengambil tantangan itu. Mereka menganggap menghindari tugas dan tantangan baru itu akan meringankan hidup.
Padahal, bila Anda sering menghindar dari pekerjaan-pekerjaan yang menantang kehidupan Anda justeru akan semakin berat. Mengapa? Karena orang lain bertumbuh mampu mengikuti perkembangan zaman, sementara Anda diam di tempat. Anda tertinggal tetapi Anda tak sadar.
Ayo berkomitmenlah pada tahun 2012 melakukan banyak perubahan. Bersedia belajar hal-hal yang baru. Rela menginvestasikan dana untuk meningkatkan kualitas diri dan keahlian. Berani mengambil pekerjaan-pekerjaan yang menantang.
Bila Anda tak mau berubah, nasib Anda akan sama dengan pager atau produk-produk lain yang tak mau berubah. Anda akan menjadi barang rongsokan yang bernilai rendah dan dicampakkan di tempat sampah.
Ciri hidup itu adalah berubah dan bertumbuh. Jadi bila Anda hanya diam dan tak berubah, sesungguhnya Anda telah mati…

Bukan Awal dan Belum Akhir

Tahun berganti itu Cuma di tentukan dengan 1 detik saja.. 23:59:59 seperti itu gambaran pada jam digital di tangan maupun di dinding. Acap kali orang berfikir inilah awal lembaran baru atau sering bilang ini awal untuk menuju hal baru. Hmmmm .. rasanya ya biasa aja. Ada juga yang bilang di status FB atau di Twitter tahun 2012 akan lebih baik dari tahun 2011. Yakin???? ..
Ya itulah realita di masyarakat social yang ada di belahan dunia Indonesia. Life is choiche atau dalam bahasa manusia Indonesia hidup adalah pilihan. Mau yang baik atau yang buruk. So tinggal diri kita untuk memilih.
Alkisah, ada seorang pemuda miskin yang menemukan berlian di tengah jalan. Saking gembiranya dia pergi ke sebuah toko perhiasan, dengan harapan berlian itu bisa dia jual dan memperoleh uang yang cukup untuk makan dan minum.
Sesampai di toko tersebut, sang penjual mengatakan, “Wow.., berlian ini luar biasa. Dimana kau menemukannya?” Sang pemuda menjawab, ” Di jalan.” Penjual kembali menjelaskan, “Sungguh, jika aku tukar seluruh isi tokoku ini dengan berlianmu, mereka tidak akan sepadan. Pergilah ke toko di seberang jalan. Toko mereka lebih besar dan isinya juga lebih banyak dan bernilai daripada milikku.” Wah, berlian ini benar-benar bernilai, kata sang pemuda dalam hati.
Sang pemuda menuruti kata-kata sang pemilik toko pertama. Dia pergi ke toko kedua dengan harapan berlian itu terbeli. Namun ternyata, jawaban dari pemilik toko kedua sama. “Tokoku terlalu kecil untuk ditukar dengan berlian milikmu. Coba kau cari toko lain.”
Tiga toko, empat toko, hingga dua puluh toko perhiasan telah dimasuki. Namun tak satupun pemilik toko mampu membeli berlian miliknya. Akhirnya sang pemuda pergi ke istana raja. Harapannya sama, supaya raja mau menukar berlian ini minimal dengan harta yang cukup untuk makan dan minum.
Sesampai di kerajaan, raja pun berkata, “Sesungguhnya berlianmu ini sangat berharga, seluruh kerajaan ini tak mampu membelinya. Tapi aku mau membuat penawaran bagimu, meski tidak sepadan. Kamu memiliki waktu 10 jam untuk mengambil apapun dari kerajaanku. Harta, makanan, minuman dan sebagainya. Terserah.” Mata sang pemuda pun berbinar. 10 jam waktu yang cukup lama. Dia membuat perencanaan, makan minum sepuasnya selama 1 jam, 9 jam selanjutnya dia akan mengambil harta kerajaan.
Ketika sang pemuda disediakan makan dan minum, dirinya pun makan dengan lahapnya. Saking asyiknya, waktu yang tersisa tinggal 7 jam. Setelah itu dia pun minum sesukanya, saking lupa dirinya, dia menghabiskan waktu hingga sisa tinggal 4 jam. Karena kekenyangan diapun tertidur di karpet yang sangat empuk dan lembut. Dan akhirnya sang penjaga kerajaan membangunkannya.
“Hei pemuda miskin, bangun, ayo…pergi kau dari kerajaan kami. Waktumu sudah habis!” Sang pemuda yang baru saja bangun dari tidurnya pun gelagapan, “Hah…sudah habis, bolehkah aku minta waktu 5 menit saja untuk mengambil sedikit harta sebagai bekal?” “Tidak boleh, satu detikpun tidak akan kami beri. Salahmu sendiri. Kau sudah diberi waktu 10 jam tapi kau sia-siakan. Sekarang enyah kau dari kerajaan kami!” Sang pemuda miskin pun akhirnya diusir dari kerajaan tanpa membawa satu bekal apapun.
Cerita di atas mengingatkan kita supaya tidak menyiakan berlian yang kita miliki. Berlian itu sangat bernilai. Berlian yang dimaksud adalah waktu. Setiap detik waktu sangat berharga. Bahkan bumi dan seisinya pun tak mampu membelinya. Acapkali kita juga terlalu terlena dengan dunia, lebih memperturutkan hawa nafsu daripada mengambil bekal. Padahal suatu saat kita akan “diusir” dari kerajaan dunia. Maka, mulai sekarang jangan sia-siakan berlian yang kita miliki. Pergunakan waktu sebaik-baiknya, untuk meraih kesuksesan, kebaikan dan kemanfaatan bagi semua.



Salam inspirasi

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @ayip_sourire